Selasa, 06 September 2016

Analisis Sperma

Spermatozoa, setelah perjalanan melalui epididimis, adalah sel motil. Motilitas sperma menjadi penting pada saat pembuahan memfasilitasi sperma melalui zona pelusida. Tanpa intervensi Technologik, sperma yang tidak motil atau motil normal-tidak akan subur. Oleh karena itu, untuk menilai fraksi populasi sperma yang motil yang paling banyak digunakan adalah dengan mengukur kualitas air mani.
Dalam mengevaluasi motilitas dengan sebagian besar spesies, sperma diklasifikasikan sebagai non-motil, semakin motil atau non-progresif dapat bergerak. Sebuah sperma motil berenang maju dalam garis lurus, Sedangkan sperma berenang semakin non-motil, tetapi dengan sebuah jalur normal.
Istilah lain yang kadang digunakan adalah "motilitas total" yang menunjukkan fraksi sperma yang menampilkan semua jenis gerakan. Konsep ini jarang digunakan untuk mengevaluasi semen dari binatang, tetapi untuk menggambarkan motilitas sperma manusia.
Ada variabilitas yang cukup besar antara spesies dalam apa yang dianggap motilitas normal atau diterima. Misalnya, untuk lulus ujian kesehatan peternakan, dianjurkan bahwa sapi jantan memiliki lebih dari 30% sperma motil secara progresif, kuda lebih besar dari 60% dan anjing lebih besar dari 70%, manusia normal biasanya memiliki sperma motilitas total lebih dari 50%.
Ketika menganalisis motilitas, penting untuk mengetahui apakah sampel air mani telah dimanfaatkan dengan cara apapun. Paparan panas, dingin, apapun residu pada peralatan pengumpulan, atau pH yang salah atau osmolalitas dari sebuah extender dapat mempengaruhi motilitas. Motilitas juga dipengaruhi oleh masa-masa tidak aktif seksual-laki-laki yang belum ejakulasi untuk waktu yang lama sering memiliki motilitas yang lemah di ejakulasi pertama, tetapi motilitas jauh lebih baik untuk ejakulasi kedua dikumpulkan segera sesudahnya (Mellisa, 2003).



A.   Teknik untuk Evaluasi Motilitas Sperma
a.         Perkiraan Motilitas: ini menggunakan teknik umumnya melibatkan menempatkan sampel semen diencerkan pada gelas mikroskop, meneliti dengan mikroskop dan memperkirakan sebagian kecil dari populasi yang dapat bergerak. Secara lebih spesifik, sampel air mani yang diencerkan dengan ekstender hangat atau buffer salin, dan sekitar 10 sampai 20 mikroliter. Sebuah diturunkan ke sampel, menghindari pembentukan gelembung udara jika mungkin, dan geser diperiksa menggunakan mikroskop dengan pebesaran 20x. Setidaknya sepuluh bidang luas-spasi diperiksa untuk memberikan perkiraan persentase sel dapat bergerak. Jika memperkirakan motilitas adalah teknik umum yang dibutuhkan, tahap mikroskop layak digunakan.
Gambar 1. Morfologi sperma (Mellisa, 2003).
b.         Perkiraan Motilitas: semen yang telah dicampur garam fisiologis dipersiapkan untuk dilihat dibawah mikroskop, dan sperma difoto beberapa detik setelah diletakkan di bawah mikroskop. Dengan menggunakan teknik ini, sperma non-motil muncul dan sperma dengan motilitas trek non-progresif berjalan melingkar atau abnormal. Gambar di bawah ini menggambarkan bentuk motilitas. Di sebelah kiri, tiga semakin sperma motil (ditandai) diwakili oleh tiga garis lurus. Di sebelah kanan, jalur melingkar terlihat, mewakili sperma non-progresif dapat bergerak.


c.          Motilitas dengan analisis-Komputer: Sejumlah sistem telah dikembangkan yang memungkinkan motilitas untuk dianalisa dengan bantuan komputer. Sistem ini mendapatkan foto dalam dasarnya dengan cara yang sama seperti yang dijelaskan untuk teknik motilitas lagu, dan gambar perangkat lunak pengolah mendeteksi dan tabulates trek dan sel immotile. Informasi lainnya adalah mudah diperoleh, termasuk kecepatan gerak sperma dan karakteristik lainnya (Mellisa, 2003).
B.     Motilitas dan kemajuan
Normal> 50% dari sperma dalam spesimen yang dapat bergerak. Kemajuan menggambarkan seberapa cepat sperma motil bergerak (normal 2 + dalam skala 0 sampai 4).
Tabel motilitas sperma.
0
Tidak ada gerakan
1
Tidak ada gerakan kedepan
1+
Pergerakan sperma sedikit
2
Lambat, tidak berarah
2+
Lambat, bergerak maju
3-
Cepat, tapi tidak berarah
3
Cepat, gerakan maju
3+
Sangat cepat, gerakan maju
4
Sangat cepat, gerakan maju

Morfologi = bentuk spermatozoa: Beberapa teknik telah dijelaskan untuk mengevaluasi morfologi sperma. Sperma diklasifikasikan menjadi normal berbentuk oval, meruncing, amorf, digandakan dan belum dewasa. spermatozoid normal harus memiliki bentuk oval dengan kontur halus, tudung akrosom meliputi 40-70% dari kepala, tidak ada kelainan bagian tengah, atau ekor dan tidak ada vakuola sitoplasma lebih dari setengah kepala sperma. Kepala adalah ukuran 5-6 m M x 2.5-3.5 m M. Setiap sperma dan borderline dihitung sebagai abnormal (amorf, lancip, digandakan, ekor dewasa, digulung, ekor tumpul, kelainan bagian tengah). Nilai prediksi morfologi sperma dalam menentukan tingkat kehamilan rendah.
Kriteria WHO:% normal bentuk 30> (100 sel dievaluasi). kriteria ketat (nilai prediktif yang lebih tinggi dalam menentukan tingkat kehamilan dalam program IVF) didasarkan pada morfologi spermatozoa postcoital ditemukan di tingkat os servikal internal. 100 sel dievaluasi untuk hanya sperma normal (> 14% bentuk normal). Pria dengan bentuk normal kurang dari 4% biasanya gagal untuk pupuk tanpa mikromanipulasi. kriteria ketat untuk morfologi sperma normal meliputi: kepala sperma: Lebar :2.5-3 .5 mikron. Akrosom terdiri dari 40-70% dari kepala anterior sperma. Bagian tengah: aksial terpasang. Ekor: 1,5 kali panjang kepala: Lurus, seragam, sedikit lebih tipis dari bagian tengah.



Anggur

Anggur

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anggur hijau
Anggur, merah atau hijau
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi 288 kJ (69 kcal)
Karbohidrat 18.1 g
- Gula 15.48 g
- Serat pangan 0.9 g
Lemak 0.16 g
Protein 0.72 g
Tiamina (Vit. B1) 0.069 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0.07 mg (5%)
Niasin (Vit. B3) 0.188 mg (1%)
Asam Pantotenat (B5) 0.05 mg (1%)
Vitamin B6 0.086 mg (7%)
Folat (Vit. B9) 2 μg (1%)
Vitamin B12 0 μg (0%)
Vitamin C 10.8 mg (18%)
Vitamin K 22 μg (21%)
Kalsium 10 mg (1%)
Besi 0.36 mg (3%)
Magnesium 7 mg (2%)
Mangan 0.071 mg (4%)
Fosfor 20 mg (3%)
Kalium 191 mg (4%)
Natrium 3.02 mg (0%)
Zink 0.07 mg (1%)
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Sumber: Data Nutrisi USDA
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae.[1] Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung.[1] Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya.[2] Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.[3][4]
Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak tahun 4000 SM di Timur Tengah.[1] Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir.[1] Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Austria.[1] Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.[1]

Varietas anggur

Buah anggur memiliki banyak varietas, antara lain[5][6][7]:
Hibrida juga ada, utamanya merupakan persilangan dari V. vinifera dengan satu atau lebih varietas V. labrusca, V. riparia atau V. aestivalis.[6] Hibrida cenderung lebih tidak terpengaruh dingin ("frost") dan penyakit (terutama phylloxera), tetapi minuman anggurnya kurang memiliki karakteristik aroma "foxy" labrusca.[6]
Anggur laut Coccoloba uvifera merupakan anggota dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan merupakan tanaman asli di tanah di Laut Karibia.[6]

Kondisi tumbuh

Perkebunan anggur di Sobes, Republik Ceko.

Iklim

Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.[1] Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi.[1] Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun.[1] Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya.[8] Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31oC dan suhu minumum adalah 23oC dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%.[8]

Media Tanam

Hanya beberapa jenis tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggur dengan baik.[8] Secara umum, tanah tersebut harus mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang cukup agar tanaman tidak mengalami transpirasi berlebihan.[8] Selain itu, tanah yang digunakan harus subur dan bertekstur gembur agar terdapat asupan nutrisi dan pasokan udara yang baik.[8] Tanah tersebut juga harus memiliki derajat keasaman (pH) yang netral, yaitu 7.[8]

Manfaat kesehatan

Anggur memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, terutama golongan flavonoid dan antosianin, serta resveratol.[9] Penelitian lain mengungkapkan bahwa senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel endotelial yang berperan dalam memperlancar aliran darah dalam arteri terkait dengan aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus.[10] Melalui mekanisme ini, risiko terkena serangan jantung dapat berkurang. [11]Selain itu, anggur juga mengandung banyak senyawa antioksidan yang daya kerjanya lebih kuat daripada vitamin C dan vitamin E.[11] Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi lemak baik (HDL) sekaligus menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.

Jumat, 26 Agustus 2016

Nikmati dan rasakan kenikmatan simanis cokelat surabaya..
https://www.instagram.com/p/BHj6tWwhHZk/

Kamis, 25 Agustus 2016

BUAH

Semangka


Semangka
Taiwan 2009 Tainan City Organic Farm Watermelon FRD 7962.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Cucurbitales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Citrullus
Spesies: C. lanatus
Nama binomial
Citrullus lanatus
(Thunb.) Matsum. & Nakai
Semangka (bagian bahan yang dapat dimakan)
Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi 127 kJ (30 kcal)
Karbohidrat 7.55 g
- Gula 6.2 g
- Serat pangan 0.4 g
Lemak 0.15 g
Protein 0.61 g
Air 91.45 g
Vitamin A equiv. 28 μg (3%)
Tiamina (Vit. B1) 0.033 mg (3%)
Riboflavin (Vit. B2) 0.021 mg (1%)
Niasin (Vit. B3) 0.178 mg (1%)
Asam Pantotenat (B5) 0.221 mg (4%)
Vitamin B6 0.045 mg (3%)
Folat (Vit. B9) 3 μg (1%)
Vitamin C 8.1 mg (14%)
Kalsium 7 mg (1%)
Besi 0.24 mg (2%)
Magnesium 10 mg (3%)
Fosfor 11 mg (2%)
Kalium 112 mg (2%)
Zink 0.10 mg (1%)
Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk dewasa.
Sumber: Data Nutrisi USDA




Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning.
Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.

KURBAN

 Shahih Bukhori

KURBAN


1. Sunnah berkurban

No. Hadist: 5119
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ زُبَيْدٍ الْإِيَامِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ الْبَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ فَنَنْحَرَ مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ أَصَابَ سُنَّتَنَا وَمَنْ ذَبَحَ قَبْلُ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنْ النُّسُكِ فِي شَيْءٍ فَقَامَ أَبُو بُرْدَةَ بْنُ نِيَارٍ وَقَدْ ذَبَحَ فَقَالَ إِنَّ عِنْدِي جَذَعَةً فَقَالَ اذْبَحْهَا وَلَنْ تَجْزِيَ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ قَالَ مُطَرِّفٌ عَنْ عَامِرٍ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Zubaid Al Iyyami dari As Sya'bi dari Al Barra` radliallahu 'anhu dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari ini ('iedul adha) adalah mengerjakan shalat kemudian pulang dan menyembelih binatang kurban, barangsiapa melakukan hal itu, maka dia telah bertindak sesuai dengan sunnah kita, dan barangsiapa menyembelih biantang kurban sebelum (shalat ied), maka sesembelihannya itu hanya berupa daging yang ia berikan kepada keluarganya, tidak ada hubungannya dengan ibadah kurban sedikitpun." Lalu Abu Burdah bin Niyar berdiri seraya berkata; "Sesungguhnya aku masih memiliki jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun), maka beliau bersabda: "Sembelihlah, namun hal itu tidak untuk orang lain setelahmu." Muttharif berkata; dari 'Amir dari Al Barra`, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyembelih (hewan kurban) setelah shalat (ied) maka ibadah kurbannya telah sempurna dan dia telah melaksanakan sunnah kaum Muslimin dengan tepat."

No. Hadist: 5120
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَإِنَّمَا ذَبَحَ لِنَفْسِهِ وَمَنْ ذَبَحَ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَقَدْ تَمَّ نُسُكُهُ وَأَصَابَ سُنَّةَ الْمُسْلِمِينَ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Isma'il dari Ayyub dari Muhammad dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menyembelih (binatang kurban) sebelum shalat (ied), maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa menyembelih setelah shalat (ied), maka ibadah kurbannya telah sempurna dan bertindak sesuai dengan sunnah kaum Muslimin."

2. Imam membagikan daging kurban kepada orang-orang

No. Hadist: 5121
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ بَعْجَةَ الْجُهَنِيِّ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَسَمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَصْحَابِهِ ضَحَايَا فَصَارَتْ لِعُقْبَةَ جَذَعَةٌ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَارَتْ لِي جَذَعَةٌ قَالَ ضَحِّ بِهَا
Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Ba'jah Al Juhani dari 'Uqbah bin 'Amir Al Juhani dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah membagi-bagikan binatang kurban kepada para sahabatnya, sementara 'Uqbah sendiri hanya mendapatkan Jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun), maka kataku selanjutnya; "Wahai Rasulullah, aku hanya mendapatkan jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun)?" beliau bersabda: "Berkurbanlah dengannya."

3. Daging kurban untuk musafir dan kaum wanita


No. Hadist: 5122
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَيْهَا وَحَاضَتْ بِسَرِفَ قَبْلَ أَنْ تَدْخُلَ مَكَّةَ وَهِيَ تَبْكِي فَقَالَ مَا لَكِ أَنَفِسْتِ قَالَتْ نَعَمْ قَالَ إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ فَاقْضِي مَا يَقْضِي الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفِي بِالْبَيْتِ فَلَمَّا كُنَّا بِمِنًى أُتِيتُ بِلَحْمِ بَقَرٍ فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالُوا ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَزْوَاجِهِ بِالْبَقَرِ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Abdurrahman bin Qasim dari Ayahnya dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menemuinya ketika berada di Sarif sebelum masuk ke Makkah, beliau mendapatinya sedang menangis karena datang bulan, lalu beliau bertanya: "Kenapa, apakah kamu sedang haidh?" Aisyah menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Sesungguhnya hal ini telah di tetapkan Allah atas wanita-wanita anak Adam, lakukanlah apa yang biasa di kerjakan dalam berhaji, namun kamu jangan thawaf di Ka'bah." Ketika kami sampai di Mina, aku di beri daging sapi, lantas tanyaku; "Daging apakah ini?" para sahabat menjawab; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyembelih binatang kurban berupa sapi untuk para isterinya."

4. Waktu yang baik untuk menyembelih di hari nahr


No. Hadist: 5123
حَدَّثَنَا صَدَقَةُ أَخْبَرَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ مَنْ كَانَ ذَبَحَ قَبْلَ الصَّلَاةِ فَلْيُعِدْ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ يُشْتَهَى فِيهِ اللَّحْمُ وَذَكَرَ جِيرَانَهُ وَعِنْدِي جَذَعَةٌ خَيْرٌ مِنْ شَاتَيْ لَحْمٍ فَرَخَّصَ لَهُ فِي ذَلِكَ فَلَا أَدْرِي بَلَغَتْ الرُّخْصَةُ مَنْ سِوَاهُ أَمْ لَا ثُمَّ انْكَفَأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى كَبْشَيْنِ فَذَبَحَهُمَا وَقَامَ النَّاسُ إِلَى غُنَيْمَةٍ فَتَوَزَّعُوهَا أَوْ قَالَ فَتَجَزَّعُوهَا
Telah menceritakan kepada kami Shadaqah telah mengabarkan kepada kami Ibnu 'Ulayyah dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Anas bin Malik dia berkata; pada hari raya kurban, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Barangsiapa menyembelih binatang kurban sebelum shalat (ied), hendaknya ia mengulangi lagi." Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri sambil bertanya; "Wahai Rasulullah, Sesungguhnya hari ini adalah hari di bagi-bagikannya daging kurban, -lalu ia menyebutkan sebagian para tetangganya- sementara aku hanya memiliki jad'ah (anak kambing yang berusia dua tahun) yang lebih banyak dagingnya daripada dua ekor kambing biasa." Maka beliau memberi keringanan kepadanya untuk berkurban dengan kambing tersebut, aku tidak tahu apakah keringanan tersebut juga untuk yang lain atau tidak. Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju dua ekor kambing dan menyembelihnya, lalu orang-orang pun pergi menuju sekumpulan kambing dan membagi-bagikannya."

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkurban dengan dua ekor kambing


No. Hadist: 5127
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ قَالَ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ وَأَنَا أُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyyas telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Shuhaib dia berkata; saya mendengar Anas bin Malik radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor domba, sementara aku juga berkurban dengan dua ekor domba."

No. Hadist: 5128
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْكَفَأَ إِلَى كَبْشَيْنِ أَقْرَنَيْنِ أَمْلَحَيْنِ فَذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ تَابَعَهُ وُهَيْبٌ عَنْ أَيُّوبَ وَقَالَ إِسْمَاعِيلُ وَحَاتِمُ بْنُ وَرْدَانَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَنَسٍ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab telah menceritakan kepada kami Ayyub dari Abu Qilabah dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pergi menuju dua ekor domba yang warna putihnya lebih banyak di banding warna hitamnya dan bertanduk, lalu beliau menyembelih domba tersebut dengan tangannya sendiri." Hadits ini juga di kuatkan oleh riwayat Wuhaib dari Ayyub. Isma'il dan Hatim bin Wardan juga berkata dari Ayyub dari Ibnu Sirin dari Anas.

No. Hadist: 5129
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ عَنْ أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْطَاهُ غَنَمًا يَقْسِمُهَا عَلَى صَحَابَتِهِ ضَحَايَا فَبَقِيَ عَتُودٌ فَذَكَرَهُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ضَحِّ أَنْتَ بِهِ
Telah menceritakan kepada kami Amru bin Khalid telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid dari Abu Al Khair dari 'Uqbah bin 'Amir radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyerahkan sejumlah kambing kepadanya untuk dibagi-bagikan kepada para sahabat beliau sebagai binatang kurban, setelah dibagi-bagikan ternyata masih tinggal seekor anak kambing yang masih sangat muda, lalu hal itu diberitahukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Berkurbanlah kamu dengan kambing tersebut."



Senin, 27 Oktober 2014

PENGARSIPAN

ARSIP, DAN SISTEM PENGARSIPAN



PENGERTIAN ARSIP

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, suatu instansi banyak sekali menerima surat dari luar, di samping itu banyak sekali menggunakan kertaskertas dan peralatan tulis lainnya untuk keperluan membuat surat. Oleh karena itu sebagian para ahli ada yang mengatakan bahwa pekerjaan kantor adalah pekerjaan tulis-menulis, walaupun dalam kenyataannya pekerjaan kantor tidak hanya tulis-menulis tetapi termasuk pekerjaan lainnya misalnya pekerjaan menerima tamu, pelayanan telepon, mengatur ruangan kantor, dan lain-lain.

Dengan dilakukannya pekerjaan tulis-menulis, terciptalah surat-surat atau catatan-catatan tertulis atau  Catatan  ainnya. Catatan tersebut biasa dinamakan warkat yang dalam bahasa Inggris biasa dinamakan record. Secara definitif, yang dimaksud warkat adalah setiap catatan tertulis atau bergambar yang memuat keterangan yang ada kaitannya dengan kegiatan instansi yang dibuat untuk membantu ingatan. Atas dasar tersebut, maka yang termasuk arsip (record) misalnya surat-surat, kuitansi, faktur, pembukuan, daftar gaji, bagan organisasi, foto-foto, dan lain sebagainya.

Kegiatan penyimpanan informasi dalam bentuk arsip (filing) sering kurang diperhatikan, padahal sangat penting dalam melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam
organisasi. Dapat dibayangkan bagaimana apabila surat penting tidak diketemukan. Pengertian arsip di Indonesia mempunyai tiga arti, yaitu arsip sebagai wadah, arsip sebagai kegiatan, dan arsip sebagai kumpulan warkat. Yang dimaksudkan arsip sebagai wadah, yaitu gedung pemerintah atau tempat untuk menyimpan warkat-warkat, peraturan perundangundangan, dokumen-dokumen negara, dan naskah-naskah lainnya yang mengandung informasi atau nilai sejarah sebagai akibat adanya penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau kehidupan kebangsaan dan dikelola berdasarkan suatu sistem tertentu. Arsip sebagai kegiatan, adalah langkah-langkah atau usaha-usaha untuk mengelola kumpulan warkat, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen negara, dan naskah-naskah lainnya yang mengandung informasi atau nilai sejarah sebagai akibat adanya penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau kehidupan kebangsaan berdasarkan suatu sistem tertentu.

Pengertian arsip sebagai kumpulan warkat/naskah, dapat dipahami dari Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan dalam pasal 1 ayat (a) dan ayat (b), disebutkan bahwa arsip adalah:
1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-lembaga negara dan badan-badan pemerintah dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan
kegiatan pemerintah.
2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta dan/atau perorangan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan
kebangsaan.

B. PENGERTIAN FILING
Di atas sudah disebutkan bahwa arsip sebagai kegiatan, adalah langkah-langkah atau usaha-usaha untuk mengelola kumpulan warkat, peraturan perundang-undangan, dokumen-dokumen negara, dan naskahnaskah
lainnya yang mengandung informasi atau nilai sejarah sebagai akibat adanya penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau kehidupan kebangsaan berdasarkan suatu sistem tertentu. Arsip sebagai kegiatan,
biasa juga dinamakan filing. Dengan dilaksanakan penyimpanan warkat, akan terdapat suatu pusat
ingatan dan sumber informasi bagi instansi yang akan dapat membantu melancarkan tugas-tugas dan perkembangan instansi tersebut. Mengingat pentingnya warkat sebagai alat pengingat bagi suatu
instansi, maka dalam pengetahuan perkantoran telah dikenal suatu motto yang mengatakan bahwa: ”Orang bisa lupa, tetapi warkat selalu ingat”. Motto ini memberikan indikasi bahwa betapa pentingnya peranan warkat. Sejalan dengan itu menunjukkan juga betapa pentingnya filing bagi suatu instansi. Kegiatan filing merupakan “Pusat Ingatan Organisasi”. Selain peranannya seperti disebutkan di atas, warkat itu juga perlu dipelihara dengan baik karena mempunyai beberapa kegunaan bagi suatu instansi. Dalam pengetahuan perkantoran kegunaan tersebut biasa dinamakan nilai. Warkat perlu dipelihara sebaik-baiknya karena mempunyai banyak kegunaan. Di Amerika Serikat, kegunaan itu biasa disebut dalam singkatan ALFRED yaitu administrative value (kegunaan administrasi), legal value (kegunaan hukum), fiscal value (kegunaan di bidang keuangan), research value (kegunaan penelitian), educational value (kegunaan pendidikan) dan documentary value (kegunaan dokumentasi). Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 antara lain dirumuskan bahwa tujuan kearsipan adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan. Dari tujuan tersebut arsip mempunyai jangkauan yang amat luas baik sebagai alat untuk membantu daya ingat maupun dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemeritahan dan pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Untuk dapat menyajikan informasi, membuat keputusan, dan merumuskan kebijakan haruslah ada sistem prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan. Jaringan informasi dalam Manajemen Informasi Sistem dalam bidang kearsipan perlu dikembangkan, baik dari peralatan, sistem, dan prosedur kerja yang modern di bidang kearsipan dan pegawai yang handal di bidang kearsipan perlu disiapkan. Dalam praktik sehari-hari kadang dalam instansi pemerintah maupun swasta kurang memperhatikan kemampuan pegawai yang mengelola arsip, masih dianggap bahwa pegawai yang cukup dengan pendidikan minimum sudah dapat membenahi bidang kearsipan, akibatnya bidang kearsipan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam era reformasi ini sudah saatnya disadari bahwa suatu instansi akan maju dan berkembang, kalau sistem filing/kearsipan juga mantap dan dapat diandalkan sebagai sumber informasi, sumber ingatan, dan kemudian nanti akan menjadi sumber sejarah.

C. SISTEM FILING
Sistem filing yang biasa digunakan ada lima macam yaitu:
 Sistem Abjad;
 Sistem Geografis;
 Sistem Kronologis;
 Sistem Nomor;
 Sistem Subjek.
1. Sistem Abjad
Yang dimaksud dengan sistem abjad yaitu sistem filing di mana warkat-warkat disusun menurut abjad yaitu huruf A sampai dengan huruf Z. Untuk dapat menyusun secara abjad, maka warkat-warkat perlu digolong-golongkan lebih dahulu menurut nama orang atau nama instansi atau nama organisasi lainnya. Agar sistem ini dapat dilaksanakan dengan baik perlu adanya peraturan yang jelas yang dibuat/ditetapkan oleh instansi yang bersangkutan. Misalnya dalam sistem abjad arsip perlu ada aturan mengindeks. Istilah indeks merupakan sarana penemuan surat dengan cara identifikasi surat melalui penunjukan suatu tanda pengenal yang membedakan dari yang lain. Dalam sistem abjad dengan cara memilih kata tangkap (caption) di mana arsip harus di-file dan menentukan urutan yang sesuai dengan kata-kata dalam kata tangkap tersebut. Misalnya dalam nama orang:
a. Apabila satu suku kata, mengindeksnya seperti contoh berikut:
Achmad
Ahmad
Bahrum, dst.
b. Apabila dua atau tiga suku kata, maka disusun sebagai berikut:
Yang digunakan untuk indeks dapat menggunakan nama kedua, nama marga, contoh: Taufik Hidayat, S.E., dalam aturan mengindeks dibuat Hidayat, Taufik S.E. Febta Rina Siregar, dalam aturan mengindeks dapat digunakan Siregar, Febta Rina. PT Percetakan Negara Jakarta dalam aturan indeks dapat digunakan Percetakan Negara, Jakarta, PT.
2. Sistem Geografis
Yang dimaksud sistem geografis yaitu sistem filing yang menerapkan warkat-warkat disusun menurut wilayah (daerah). Sistem ini biasa digunakan oleh instansi yang mempunyai unit-unit organisasi di beberapa wilayah. Dalam melaksanakan sistem ini seorang juru arsip pertama-tama dapat memilah-milahkan menurut daerah, setelah itu lalu diadakan sub-sub kelompok menurut nama unit organisasi. Misalnya suatu instansi mempunyai beberapa kantor wilayah di beberapa provinsi di Pulau Jawa dan kegiatannya sampai ke Kabupatenkabupaten. Filing yang dibuat oleh instansi tersebut adalah sebagai berikut:
JAWA BARAT JAWA TENGAH JAWA TIMUR
1. Bandung     1. Semarang   1. Surabaya
2. Bogor         2. Magelang   2. Malang
3. Sumedang   3. Purworejo  3. Kediri
Dalam pelaksanaan sistem geografis dapat digunakan wilayah sebagai kata tangkap.
3. Sistem Kronologis
Filing menurut sistem kronologis yaitu apabila warkat disusun menurut urutan tanggal yang tertera dalam setiap warkat tanpa melihat permasalahan yang disebutkan dalam warkat. Oleh karena tanggal menunjukkan periode tertentu, dengan sendirinya juru arsip harus juga mengelompokkan warkat-warkat itu menurut urutan bulan dan tahun dan sebagainya.
Sistem kronologis biasanya digunakan bagi warkat-warkat yang penyelesaian masalahnya perlu memperhatikan jangka waktu tertentu, misalnya untuk masalah-masalah tagihan yang jatuh temponya telah ditetapkan. Sistem kronologis digunakan untuk menyelenggarakan filing apabila kegiatan surat-menyurat dalam organisasi masih belum banyak,sehingga segala persoalan masih dapat disatukan dalam suatu file untuk setiap periode tertentu. Apabila kegiatan suatu instansi sudah berkembang demikian rupa, dan menyangkut banyak masalah, maka sistem kronologis kurang efektif untuk digunakan. Oleh karena itu, perlu dipilih sistem lain yang sesuai dengan jumlah permasalahan yang ada.
4. Sistem Nomor
Bila digunakan sistem nomor, masing-masing warkat diberi nomor urut mulai nomor 1 dan seterusnya. Sistem ini biasa disebut sistem filing yang tidak langsung, karena sebelum pemberian nomor, juru arsip harus mengadakan pengelompokan warkat-warkat yang ada menurut permasalahannya, nama orang, nama instansi, setelah itu diberikan nomor di belakangnya. Misalnya juru arsip akan mengadakan filing di bidang kesekretariatan. Pertama-tama ia mengadakan pengelompokan: bidang keuangan, bidang perlengkapan, dan bidang kepegawaian. Selanjutnya, juru arsip memberikan penomoran bidang keuangan diberi kode nomor 1, bidang perlengkapan diberi kode nomor 2, dan bidang kepegawaian diberi kode nomor 3. Masing-masing subkelompok diberi nomor juga secara berurutan. Sistem filing berdasarkan nomor akan terlihat seperti berikut:
1. Keuangan
1.1 Pembayaran gaji
1.2 Tunjangan Khusus
1.3 Uang lembur
Demikian seterusnya juru arsip dapat mengadakan penomoran yang lebih rinci lagi menurut kelompok yang lebih mendetail disesuaikan dengan kebutuhan instansi.
5. Sistem Subyek
Apabila suatu instansi memutuskan untuk menggunakan sistem subjek dalam sistem filingnya, maka juru arsip harus memisah-misahkan warkat-warkat yang ada sesuai dengan permasalahannya. Jadi langkahlangkah yang dilakukannya sama dengan langkah-langkah dalam sistem nomor. Perbedaannya adalah penekanan kegiatannya kepada pengelompokan masalah, bukan kepada penomorannya.

D. ASAS-ASAS FILING
Dalam pelaksanaan filing, perlu berdasarkan asas dan melalui prosedur tertentu agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Filing dapat dilaksanakan dengan menggunakan asas sentralisasi atau asas desentralisasi.
1. Asas Sentralisasi
Pada asas sentralisasi filing dilaksanakan secara terpusat dan dilaksanakan oleh suatu unit tertentu yang diberi tugas untuk melaksanakan filing bagi semua warkat yang diperlukan dari suatu instansi. Filing yang disentralisasi umumnya adalah untuk arsip pasif (biasa disebut juga arsip statis), yaitu arsip yang sudah tidak diperlukan lagi dalam kegiatan sehari-hari, artinya permasalahannya sudah selesai ditangani. Unit yang menangani filing pada asas ini biasanya dipimpin oleh seorang kepala yang didukung oleh sejumlah tenaga yang diperlukan dan dilengkapi oleh sejumlah sarana dan peralatan yang memadai.
2. Asas Desentralisasi
Pada asas desentralisasi, filing dilaksanakan oleh masing-masing unit organisasi. Filing yang didesentralisasi umumnya adalah untuk arsip dinamis, yaitu arsip yang masih diperlukan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara. Arsip dinamis dapat dibedakan:
a. Arsip Dinamis aktif
Adalah arsip yang secara langsung dan terus-menerus diperlukan dan digunakan dalam penyelenggaraan administrasi sehari-hari, serta masih dikelola oleh Unit Pengolah.
b. Arsip Dinamis inaktif
Adalah arsip yang tidak secara langsung dan tidak terus-menerus diperlukan dan digunakan dalam penyelenggaran administrasi seharihari serta dikelola oleh Pusat Arsip masing-masing unit. Pelaksanaan filing di masing-masing unit organisasi dilakukan oleh unit-unit teknis yang menangani permasalahannya. Apakah filing dilaksanakan dengan asas sentralisasi atau asas desentralisasi, hal ini tergantung dari pertimbangan kantor yang bersangkutan karena pelaksanaan pekerjaan filing sebenarnya tidak ada perbedaan, misalnya di dalam hal penyimpanan, pengeluaran, pengamanan, dan memisahkan warkat yang tidak penting secara berkala dilaksanakan dengan cara-cara yang sama.
3. Prosedur Filing
Prosedur Filing pada garis besarnya terdiri dari langkah-langkah mulai dari penetapan arsip statis dan kegiatan filing, penemuan, penyusutan, dan pemusnahan arsip.
a. Penetapan Arsip Statis
Penentuan warkat menjadi arsip statis harus ditetapkan oleh pejabat tertentu yang mempunyai wewenang untuk itu. Di lingkungan Kementerian Keuangan, pejabat yang menetapkan berapa jangka waktu penyimpanan suatu arsip adalah Menteri Keuangan yang dalam pelaksanaanya dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan atas nama Menteri. Setiap Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan wajib menyusun Jadwal Retensi Arsip (JRA), yakni daftar yang berisi jenis-jenis arsip beserta jangka waktu penyimpanannya sesuai dengan nilai kegunaanya dan dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip (contoh JRA terlampir). Dalam hal penetapan suatu arsip menjadi arsip statis, pejabat yang bersangkutan memberikan disposisi “file atau simpan” pada warkat yang bersangkutan.
b. Kegiatan Filing
Warkat yang akan disimpan (diarsip), dipersiapkan lebih dahulu
melalui kegiatan sebagai berikut:
1) Pemeriksaan Arsip
Pada tahap ini dimaksudkan untuk memastikan apakah arsip siap untuk disimpan. Perhatikan apakah sudah ada instruksi untuk disimpan (file, simpan) atau perintah-perintah lain yang berlaku di kantor untuk menyimpan. Hal ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah surat-surat tersebut masih akan diproses atau tidak. Penelitian lain yang perlu dilakukan yaitu apakah warkatwarkat itu ada lampirannya atau tidak, dan sekaligus apakah lampiran-lampiran itu akan disimpan tersendiri atau digabungkan dengan warkat lainnya misalnya tidak digabungkan dalam satu masalah pokok dan disusun menurut kronologi.
2) Mengindeks
Mengindeks adalah sarana penemuan surat dengan cara identifikasi surat melalui penunjukan suatu tanda pengenal yang membedakan dari yang lain. Dengan cara memilih kata tangkap (caption) di mana arsip harus di-file dan menentukan urutan yang sesuai dengan kata-kata dalam kata tangkap tersebut. Contoh pada sistem abjad kata tangkapnya adalah nama pengirim, badanbadan, lembaga-lembaga negara, dan seterusnya. Pada sistem numerik adalah angka, pada sistem geografi adalah nama tempat asal surat, nama tempat yang dituju. Sedangkan kata tangkap lainnya, jika perlu digunakan kartu tunjuk silang. Kartu tunjuk silang adalah kartu yang dibuat untuk mencari arsip dengan cara membuat minimal 3 buah kartu yang isi dalam setiap kartu merupakan tanda di mana arsip disimpan, sehingga kartu tunjuk silang akan menambah pekerjaan.
3) Memberi Tanda/Pengkodean
Pengkodean dimaksudkan memberikan tanda. Tanda diberikan pada kata tangkap dapat berupa garis atau lingkaran dengan warna mencolok atau apa saja yang memudahkan menyortir dan menyimpan surat, dan apabila surat tersebut akan dipinjam, kita akan mudah menyimpannya kembali.
4) Menyortir Arsip yang Sudah Diindeks
Menyortir arsip yang sudah diindeks adalah mengelompokkan surat-surat untuk disiapkan ke langkah terakhir yakni penyimpanan.
5) Menyimpan Arsip
Arsip/warkat yang sudah diolah seperti tersebut di atas, selanjutnya disimpan sesuai dengan sistem filing yang dipilih dan di tempatkan pada tempat yang telah ditentukan (gedung arsip) dan diatur secara rapih. Peralatan penyimpanan arsip antara lain:
a. Filing cabinet, yakni tempat menyimpan arsip terdiri dari atas laci-laci yang tersusun, setiap laci mempunyai daya tampung 5.000 lembar kertas yang disusun vertikal ke belakang.
b. Guide, yang merupakan petunjuk sekaligus pemisah/batas arsip biasanya terbuat dari karton/plastik yang tipis dan kuat
c. Folder, adalah tempat untuk menempatkan arsip, umumnya terbuat dari karton tebal.