Senin, 09 Januari 2012

Pengertian Beberapa Konsep Pembelajaran


Pembelajaran siswa aktif adalah sistem pembelajaran yang menekankan pada keaktifan pada peserta didik dan seorang guru hanya sebagai pemdamping dan pemberi motifator serta sebagai pengarah dalam proses pembelajaran.
Cooperatif learning bisa didefinisikan sebagai sistem kerja atau belajar kelompok yang terstruktur. Cooperatif leaning mencakup kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai suatu tugas/mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Tidaklah cukup menunjukan sebagai cooperatif jika para siswa duduk bersama di dalam kelompok-kelompok kecil tetapi menyelesaikan masalah secara sendiri-sendiri bukanlah cooperatif learning jika para siswa duduk bersama dalam kelompok-kelompok kecil mempersilahkan salah seorang diantaranya untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kelompok.
Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Dalam hal pemberian kebebasan belajar, serta untuk mengurangi kegagalan peserta didik dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok peserta didik (klasikal), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan peserta didik sedemikiah rupa, sehingga dengan penerapan pembelajaran tuntas memungkinkan berkembangnya potensi masing-masing peserta didik secara optimal. Dasar pemikiran dari belajar tuntas dengan pendekatan individual ialah adanya pengakuan terhadap perbedaan individual masing-masing peserta didik.

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/ ketrampilan yang dinamis dan fleksibel untuk mengkonstruksi sendiri secara aktif pemahamannya.
CTL disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

Constructivism adalah pengetahuan baru bahwa siswa mengkonstruk pemahaman mereka sendiri tentang segala sesuatu yang mana dapat dijadikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.


            Accelerated artinya dipercepat dan learning artinya pembelajaran. Jadi, the accelerated learning artinya pembelajaran yang dipercepat. Konsep dasar dari pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran itu berlangsung secara cepat, menyenangkan dan memuaskan. Pemilik konsep ini, Dave Meier, menyarankan kepada guru agar dalam mengelola kelas menggunakan pendekatan somatic, auditory, visual dan intellectual (SAVI). Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan berbuat). Auditory adalah learning by talking and bearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan). Visual diartikan learning by observing and picturing (belajar dengan mengamati dan menggambarkan). Intellectual maksudnya adalah learning by problem solving and reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi).


Problem Based Learning (PBL) adalah metode pendidikan yang medorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

            “Experiential learning itu adalah proses belajar, proses perubahan yang menggunakan pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran” ujar Sahala Harahap, pakar Experiential Learning & Organizational Development yang juga Principal Sahala Consulting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar